Wednesday, June 16, 2010

I Made a Decision

(Gonna use Indonesian, sorry for foreigners..)

Sedikit curhat cerita sebelum saya melanjutkan berkubang dalam tugas. Sejak saya tau yang namanya mata kuliah Kerja Praktek, tak pernah sedikitpun terlintas bahwa saya akan melewatkan kerja praktek tersebut di Surabaya. I mean, God..kesempatan magang? Ya carilah di luar sana, yg mungkin lebih memberikan tantangan. Dari awal cuma satu kota yang terbayang oleh saya. Jakarta. Pressurenya hidup di ibukota, rush hour, wah semua menjadi tantangan tersendiri buat saya. Ketika saya makin memahami passion saya yang besar di bidang ilustrasi, makin besarlah keinginan untuk KP di ibukota. Yep, kepinginnya meneruskan jejak senior saya di faber castell Jkt. saya pernah nulis soal itu di sini.

Anyway seminggu setelah ngirimkan porto dsb saya dapat imel yang menyatakan bahwa faber castell untuk taun ini ga mbuka KP karena mereka fokus untuk knowledge transfer ke pegawai baru mereka (mereka baru buka divisi baru gitu dan sibuk ntraining pegawai baru). Kebetulan salah satu senior saya bekerja di situ dan mas pandu inilah yang memberitahukan saya soal ini semua.. dari awal mas pandu emang bilang bahwa ga yakin faber menerima mahasiswa magang taun ini, tapi yaa dicoba dulu aja mah saya pikir, n ternyata emang gabisa hehehehehe..

Habis itu saya balik ke plan awal banget. Jadi saya nih punya temen yang dulu smpet ikut divisi EOnya media Indonesia. Saya dulu smpet nanyain soal kemungkinana KP di media Indonesia dan katanya sih bisa sejauh bawa laptop sendiri. Akhirnya saya tanyain tuh nomernya HRDnya MI, dapet tinggal calling aja. Nah, sampai di situ everything sounds perfect. So, what ruins anytihing?

Saya baru inget ada deadline kerjaan majalah yang harus terbit Agustus pertengahan.proses editing, layout  dimulai pertengahan juni samapai akhir juli. Selain itu ada sebuah proyek buku yang agak molor, sehingga proses layoutnya juga baru bisa saya mulai lagi selepas UAS, that’s mean pertengahan Juni. And honestly, untuk ngelayout lagi pakai InDesign langsung selepas UAS bikin saya muntah-muntah alias mual karena sebulanan nggarap UAS juga ga lepas dari yang namanya InDesign. Erghh..bawa jauh-jauh InDesign untuk sementara maksudnya.
Di sisi lain KP saya dimulai 1 juli sampai agustus. Saya mulai mikir, bisakah saya menghandle semuanya ketika saya bahkan tidak berada di kota yang sama?


Saya percaya hidup adalah pilihan, sam seperti kita memutuskan ingin masuk universitas mana, memebeli baju yang mana, semua adalah pilihan. Walaupun terkadang pilihan itu nantinya terbentur ketidaktersediaan ukuran, ataupun ketidaklolosan pada saat tes, pilihan-pilhan lainnya kan terbuka. Menerima yang ada, atau mencari alternatif lain. Beberapa hari terakhir saya dibayang-bayangi kegelisahan yang luar biasa. Memang sih keterima magang di MI belum tentu juga,  tapi bagaimana kalau iya? Bisakah saya menjalani semuanya. Di sinilah sebuah author agency di Sidoarjo muncul. Sejujurnya nama agency buku ini saya belum pernah dengar. Saya tahu juga karena info salah satu senior saya bahwa dia dulu KP lustrasi di sana. Memang agency ini bekerja sama dengan Gramedia, tapi tetap saja.. sidoarjo? emm... Namun toh pilihan itu harus diambil. Saya bernadzar ketika saya keterima di agency ini maka saya tidak akan menelpon MI untuk menanyakan soal KP. Dan ternyata mungkin inilah jawaban Allah.  Awal menelepon sang empunya agency, jawabannya sangat baik bahkan dia meminta kami bertemu 3 hari kemudian. setelah bertemu beliau menjelaskan ini itu dan saya menjelaskan kondisi saya bahwa bisa magang mulai Juli hingga Agustus selepas saya UAS dan beliau pun menyanggupi. Di sini saya tidak diharuskan untuk masuk setiap hari, mungkin ada beberapa yang saya kerjakan di kantor, selain itu bisa dikerjakan di rumah. Sangat fleksibel.

***

Saat saya menoleh ke belakang, bayangan KP di jakarta, meninggalkan semmuanya hanya untuk fokus KP terasa sangat menyenangkan. Namun kembali lagi hidup adalah pilihan, dan ibu saya paling tidak suka melihat anaknya tidak bertanggung jawab.  Dan saya masih punya cukup otak untuk berlogika masuk akal tau tidak, egois atau tidak kalau saya KP di tempat yang begitu jauh dengan mengorbankan begitu banyak hal. Sangat tidak worth it. Kalau saya beruntung dan cukup punya waktu mungkin saya bisa magang lagi tahun depan, entah di MI atau mungkin di fabercastell, tapi tidak sekarang.


PS: postingan ini tidak dimaksudkan sebagai keluhan, protes, apalagi menyalahkan. Ini cuma sekedar sharing bahwa, well, hidup adalah pilihan. Walaupun berat, tetap harus memilih mana yang lebih penting ketimbang yang lebih menyenangkan.
 

Aslinya postingan ini ditulis pada saat saya sedang berjibaku dengan damn thing called UAS, tapi baru sempat dipostingkan sekarang :p enjoy guys!

2 comments:

Lisāna said...

mm masalah prioritas itu emang berat ya mbak. but i'm sure you've considered everything that concerns with your choice. good luck. i'm sure Allah will give you the best. :) xo

tyzha said...

aminnn..tahnk's dear ica *hughug kisskiss*

telat bgt ya balesnya.baru sadar komen blog dah diubah ke fitur moderasi -.-"