Handphone yang biasa buat ngeblog masih belum berhasil dibenerin, dan komputer juga makin sering macet, jadi agak susah buat ngeblog.
By the way, belakangan ini saya lagi asyik belajar jualan, dan bantu-bantu temen yang butuh jasa desain. Lumayan bikin keinget masa-masa dikejar deadline tugas kuliah hehe..
Lagi mulai merasakan juga 'beratnya' menjadi seorang ibu. Si Azka yang umurnya genap dua tahun April lalu, mulai bertransformasi menjadi sosok batita yang punya banyaaakk keinginan, keingintahuan, yang kadang-kadang emaknya kurang sabar menghadapinya #istighfar.
Soal Azka ini, memang harus banyak-banyak istighfar. Sebagai orang tua baru, saya merasa harus terus mengingatkan diri saya bahwa anak-anak bukanlah perangkat elektronik yang kalau kita pencet bisa diem, bisa langsung nurut maunya kita. Anak-anak adalah orang dewasa versi kecil. Kadang saya sediih banget kalau habis kelepasan marah sama Azka. Apalagi kalau setelah itu liat Azka yang lagi tidur. Haduh...:( Kayaknya semua ortu (terutama ibu) pasti punya sejuta penyesalan. Merasa berdosa, merasa jadi ibu yang jahat, karena belum bisa sabar menghadapi para bocah itu :(
'He is just a kid...' I remind myself over and over...
Namun entah mengapa kadang terasa berat memakluminya. Kala raga lelah, pikiran penat, lantas melihat si bocah bertingkah, rasanya jadi lupa bahwa ia adalah sosok mungil yang sangat kita harapkan kehadirannya. Dia, yang kita elus mesra saat masih di dalam perut, sambil bergumam, 'sehat-sehat, ya, Nak'. Tangisnya saat bayi dulu yang terdengar amat lucu, mengapa sekarang malah membuat kita ingin kabur dari rumah alih-alih menghiburnya?
Saat tidurlah, saat mata si bocah terpejam.-mata yang sama, yang beberapa jam lalu mengerlip jail- terasa damai ia nampaknya, seolah waktu berputar ke sekian waktu silam dan kita kembali sadar bahwa ia masih kanak-kanak.
Seorang teman berkata, "perlakukanlah anakmu dengan sabar, karena itulah cerminan bagaimana ia akan memperlakukan dirimu di masa tua".
#istighfar
Maaf untuk segala ketidaksabaran Ummi, ya, Nak. Segala kekurangan Ummi, salah Ummi sendiri. Semoga Ummi masih selalu diberi waktu untuk belajar menjadi the best ummi that Azka can have.
I love you, Nak, so much...*mewek*
1 comment:
Tulisan mbak tyzha renyah, asyik dibaca
Post a Comment