(I'll be using Indonesian. Sorry foreigners :p)
Kalau 5 bulan yang lalu saja kalian bilang bahwa saya akan berkomitmen dengan cowok yang pernah saya potret untuk buku 25 Mahasiswa Inspiratif ITS, saya mungkin bakal ketawa ngakak. Cause honestly, who will guessed?
Tapi bahkan saya sendiri yang menjalaninya tidak pernah menyangka bahwa kami akan sampai ke titik ini.
Namun apalagi kalau bukan takdir namanya? Takdir bahwa hasil foto kawan saya begitu jelek sehingga saya harus turun tangan untuk melakukan pemotretan ulang? Walaupun hasilnya belakangan juga tidak terlalu sempurna ;p
Perkenalan formal yang dilanjutkan proses adding via facebook dan twitter. SMS yang dibalas dengan seperlunya, wall facebook yang tidak berbalas… adalah hal-hal yang terjadi antara kami sejak Juni lalu hingga sekitar awal Oktober.
Mungkin takdir jualah yang membuat pikiran saya terlompat padanya kepada ketika bingung mencari guru les untuk adik sepupu saya. Dan saya yakin dia tidak mengira bahwa informasi sederhana mengenai pameran lukisan akan membawa kami ke percakapan-percakapan selanjutnya.
Mungkin juga ini karena timing. Karena apa yang membedakan kami bulan Juni lalu dengan kami yang sekarang? Karena sejak awal pun saya merasa he’s kind of good guy. Tapi apakah good saja akan membuat kami melangkah lebih jauh saat itu? Nope.
Perhatiannya. Penerimaannya akan diri saya, apa adanya, yang membuat saya jatuh hati. Dan mendadak lagu Dia dari Maliq and d’Essential jadi theme song of my life. /Dia melihatku apa adanya/ seakan ku sempurna../
Pelan-pelan good menjadi more than good, then different, then special.
Then I found myself falling in love
Dia bisa menjadi partner yang selalu men-support. Bisa menjadi guru yang memberi teladan. Bisa menjadi seorang abang yang mendengarkan keluh kesah adiknya. Bisa menjadi seorang kawan yang selalu membuat saya tertawa. Bisa menjadi seseorang di mana saya tidak takut untuk menjadi diri saya apa adanya.
Dan dia yang membuat saya berani menghadapi hidup. Cause life is all about taking risks.
Mengutip kata-katanya, kita berkomitmen bukan karena takut kehilangan, tetapi karena banyak tujuan yang ingin dicapai bersama. I’m thinking about it for a while and found that he’s maybe right :)
Semua yang diniatkan dengan baik moga-moga akan berakhir dengan baik juga. Sampai saat ini pun kami bepegang kalaupun semua ini tidak berjalan dengan semestinya, we’ll end as friend. Karena dengan begitulah kami memulainya..
Sekarang saya cuma bisa berharap bahwa seterusnya akan ada orang yang bertanya pada saya how was your day? And really mean it..*
Seseorang yang bilang "I’ll call you in the end of the day" saat tidak ada kesempatan untuk bertemu..
:) |
Jadi malu :p
Bismillah.
*terinspirasi dari quotes Cassandra Niki di Love, Stories, and Dream
4 comments:
Komentar perdana (biasane dpt traktiran lho :P)
Tulisanmu menguatkan argumenku : aneh...pancen aneh perempuan itu. Makhluk paling misterius sedunia. Semakin mencoba memahami, semakin aku nggak habis pikir, hehe
Heh, sampe skrang ak durung ditraktir pekkkkk....
cowok bilang cewek misterius n gbs dimengerti. sebaliknya kami juga berpikir kaum adam demikian hehe..
ga atek traktiran! bukan sesuatu yg pantas dirayakan. nanti aja kl emg udah pantas dirayakan kmu tak traktir prasmanan haha..
ohyo iki postingan pesenan tmenku aslinya. banyak yg nanya ketimbang ribet cerita satu2 jd aku bkin postingan aj hehe
sekaraaanggg udahh dipasaanngg fotonyaaa..cihuiii.. sangat gamblang sodaraaa :))
haseekk..taun depan bs aja foto kalian pake baju adat. bwahahhaha :P
(ikut pawai 17 agustusan maksudnya.hahha)
doaku semoga kalian bs terus sampe seterusnyaa. Amiinn..:)
iya, baju adat. kebaya ama kain. kan kita ntar jd pager ayu ama pager bagusnya dila dan tiitt hahaha (amin gitu lho dil :p)
postingan request-an ini haha..hbs bingung mo ngasi ilustrasi apa. lagian cuma fto kann, privasi yg bersangkutan ttp terjaga lah, kn gw g nyebut merek hihi
anw anaknya jd g perna komen skg haha..ktauan komen di blog=taktik pdkt hihi...
trims doanya..minta ditunjukkan yg terbaik aja ya dil :)
Post a Comment