Tuesday, May 7, 2013

Heart and Ego

Akhir-akhir ini saya sedang pusing. Entah kenapa semua deadline ngumpul di bulan mei. Mulai dari bazaar yang seharusnya diadakan bulan April, molor sampai awal Mei. Lalu ada sebuah proyek majalah yang ternyata ketambahan beberapa tugas (yang tak bisa saya tolak in the name of friendship. Mudah-mudahan deadline-nya bisa dimolorin jg, iya nggak, fi? :p). Belum lagi tugas bikin kemasan dari seseorang yang padanya saya berutang budi sangat banyak, dengan kata lain: tidak boleh diremehkan. Itu semua jatuh pada minggu yang sama, semua di awal Mei. Why oh why.

Jikalau saya adalah seorang robot, rasanya mungkin-mungkin saja semua dikerjakan. Tetapi memang saya cuma manusia yang bisa lelah fisik dan pikiran, moody, dan sudah punya suami. Ini lagi satu hal yang memberatkan saya.

Saya sangat beruntung dikaruniai seorang suami yang sangat supportif, bahkan sejak awal berkomitmen ,terlebih setelah menikah ia tak henti-hentinya mengingatkan bahwa saya tidak boleh berhenti berkarya. Jangan sampai saya hanya menjadi ibu rumah tangga biasa yang diam nonton infotainment di rumah sambil menunggu suami pulang kerja. Bersyukurnya, setelah menikah rezeki semakin mengalir. Mulai dari proyek yang kecil-kecil sampai yang skalanya lumayan, semuanya membuat saya tetap sibuk. Namun memang belakangan saya mulai agak gagap mengatur waktu.

Jikalau saya masih single, bekerja seharian dan semalaman, sampai lupa makan, begadang, mungkin tidak apa-apa. Tapi sekarang, hati saya akan teriris kalau melihat suami terpaksa sering-sering makan di luar. Apalagi kalau alasannya karena saya tidak sempat masak karena mengejar deadline. Duh :(

Saya jadi berpikir... buat apakah semua ini. Apakah yang sudah saya lakukan benar? Apakah dengan terus berkarya memang berarti saya telah mendayagunakan waktu saya dengan baik, ataukah ini cuma sekedar ego agar tak dianggap ibu rumah tangga biasa? Bisa kok saya hidup tanpa bekerja, atau bekerja nyantai, toh kewajiban menafkahi memang dari suami dan suami lebih dari mampu untuk melakukan itu. Saat tugas menumpuk, saya berniat begadang, bahkan kalaupun suami memberi izin, saya belum pernah melakukannya. Melihat wajah suami yang tidur pulas saya jadi kepikiran, gimana kalau begadang trus jadi kesiangan dan nggak bisa bikin sraapan? Akhirnya saya pun ikut tidur juga walaupun tidak tenang (dan besoknya, saya jadi makin stres karena deadline).

Ketika asyik bekerja di depan komputer, ego memaksa saya untuk gas pol sampai maghrib. Akan tetapi kalau jarum jam sudah nangkring di angka empat, saya sudah mulai gelisah karena seharusnya saya sudah di dapur untuk memasak makan malam. 

Confession of the stay-at-home-but-working-wife.

Dan pada akhirnya saya harus menekan ego, harus menutup telinga dan pandangan yang saya kira saya terima dari orang lain. Mungkin memang ada kalanya saya harus ingat bahwa tugas utama seorang istri adalah melayani suami dan mendidik anak. Tidak disebutkan bekerja demi aktualisasi diri di sana. Saya harus mendengarkan hati kecil yang meronta-ronta kalau melihat suami makan telor dadar dobel, karena saya sedang tidak bisa berpikir dan tidak punya waktu untuk memasak a decent breakfast.


Atau, memang tubuh dan pikiran ini yang harus dipaksa bekerja lebih keras supaya semua senang.


Saya juga jadi ingat bahwa Kamis ini harus presentasi bedah buku yang materinya sama sekali belum saya baca. Saya harus presentasi di depan mereka yang ilmunya jauh di atas saya dan saya kira bunuh diri namanya kalau tidak mempersiapkan sebaik-sebaiknya...

Sementara itu... hafalan masih tersendat di Yasin: 15. Ya Allah bukakan selubung yang menghalangi ilmu masuk ke pikiranku...

Ya Allah berikan hamba kekuatan, untuk menejerial waktu yang lebih baik, untuk tenaga yang lebih, untuk waktu tidur yang lebih singkat, untuk tidak mengecewakan orang-orang yang sudah memberikan kepercayaan pada saya... Amin ya Rabbal Alamin...



hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mal wakil


Satu yang pasti: bulan depan saya sudah harus punya pembantu rumah tangga!


2 comments:

upik abu said...

Cemungudh kakak :D:D

Dinda Puspitasari said...

Halo Thyza, aku Dinda :)

Aku baruuu aja baca komen kamu di blogku (which you wrote a long time ago) >_< thank you yaaaa :)

btw aku baca tulisannya di postingan ini, its just what I want to do in my married life hahahaha aku pengen banget kerja di rumah supaya punya banyak waktu untuk keluarga nantinya. semoga bisa kayak kamu yaaa :)

oiya di blog http://www.livingloving.net/ ada resep2 simpel yang mungkin bisa kamu praktekin supaya suami kamu gak makan telor dadar terus as breakfast hihihi good luck dear! :)