Tuesday, March 17, 2009

In Chat with the Guys



Seminggu lebih yang lalu saya sempet chat dengan kawan lama. Kebetulan anaknya memang asyik diajak ngobrol dan becanda. Nah kenapa waktu itu saya iseng aja pengen tanya2 sama dia. Kebetulan kawan saya ini selain pintar, humoris, anaknya juga ga neko-neko (aduh mudah2an dy ga baca postingan ini tar GR haha) yahh kesimpulan sekilas adalah mahasiswa teladan yang tak banyak tingkah dan berbakti pada orangtua wekeke

saya punya kecurigaan dy naksir dengan salah seorang teman masa kecilnya, yang kebetulan adalah seorang akhwat yang Insya Allah shalihah. Saya pun tertarik untuk melihat perspektif dia terhadap hubungan cewek dan cowok itu. Jadilah saya cerita sedikit soal roman kehidupan saya wekeke..dan jadilah pula saya minta dy urun nasihat.

Singkatnya saja saya cerita kalo sedang tertarik dengan seorang laki-laki yang menurut saya cuek, dingin, dan bukan tipe cowok berpacaran. Lalu kawan saya itu memberi sebuah pernyataan yang menarik. Dia bilang:



Kl km tau dy tipe sperti itu
Km ckup memberi isyrat bahwa km ska sm dy
Ingat,tp hanya isyrat
G perlu diungkapin



Ya saya bilang saya memang ga perna bilang apa-apa..secara langsung. Tapi saya perna nulis di blog tentang dia! Baru belakangan saya tau dia pernah baca blog saya. Saya bilang ke kawan saya, saya nggak tau apakah cowok itu membaca postingan yang tentang dia. Dan kalaupun dia baca saya juga nggak tahu apakah dia ngerasa yang dibicarakan adalah dia.

Kawan saya itu lantas bilang kalo ada di posisinya si cowok dia pasti bingung apakah benar yang saya tulis itu dirinya atau bukan. Lantas kawan saya itu bercerita tentang kisahnya sendiri beberapa tahun lalu yang kurang lebih sama seperti ini. ia mengaku sampai sekarangpun ia masih ragu apakah yang dimaksud wanita yang disukainya itu adalah dirinya.

Kawan saya itu juga bilang kalaupun saya suka dengan laki-laki tersebut, yang terpenting adalah tetap menjalin silaturahim.. dan ia berpesan agar saya jangan terlalu agresif haha.. Saya sih bilang paling saya nyapa laki-laki itu seminggu sekali lewat chatting, apakah itu kelewat agresif? Kawan saya sih bilang nggak, bahkan dia cerita kalau dia hanya sms wanita yang disukainya itu sebulan sekali, itupun hanya membahas hal-hal yang umum saja. Bahkan wanita yang disukainya itupun menurutnya hanya membalas seperlunya saja! Wah sungguh sikap yang saya harap dapat saya tiru..

Intinya sih di mata saya kawan saya ini orang yang cukup baik, dan wanita yang disukainya itu yang kebetulan saya kenal juga adalah wanita yang baik. Entah mereka bakal berjodoh atau tidak, tapi saya sebagai pengamat melihat intinya adalah cowok baik itu untuk cewek yang baik, dan begitu pula sebaliknya..

Saya sempet tanya ke kawan saya, apa yang dia harapkan sebenarnya? Apakah dia berharap bisa lebih dekat dengan wanita itu? Apakah dia berharap wanita itu akan mengsms dirinya atau membalas smsnya dengan lebih panjang lebar? Kawan saya bilang dia ingin keadaannya tetap seperti sekarang. Tahu kenapa? Kawan saya bilang kalau terlalu dekat dia takut terlalu berharap, takut nantinya bakal sakit hati, takut kalau akhirnya semua itu malah bikin kuliahnya berantakan.. takut kalau akhirnya wanita tersebut menikah dengan orang lain.. intinya dia bilang kalau terlalu suka dia takut kalau hidupnya malah jadi hancur..

Well?




..Saya cuma bisa bilang itu salah satu chatting paling bermutu yang pernah saya lalui haha.. banyak, banyak sekali memberi masukan. Trims kawan :)

Lalu kebetulan saat chatting dengan kawan saya itu saya chatting dengan kawan saya yang satu lagi. yang ini temen SMA dan areke rodo’ mbeling ahahaha.. saya sempet kesal setengah mati beberapa waktu lalu gara-gara kena tipu dengan gobloknya perihal pernikahannya dengan soulmatenya. Jadi ceritanya waktu itu saya dibilangin kalau dy akan melangsungkan pernikahan dengan pacarnya itu. Saya sih sempet ga percaya tapi setelah dia dengan lihai menyodorkan ini itu saya malah jadi heboh sendiri (catatan: super HEBOH sebenernya, sampai histeris) dan percaya-percaya aja, ikut seneng, tanya ini itu, dan mengucapkan selamat dengan cerianya.. bahkan saya sampai meng-sms nomor pacarnya yang dia kasih.. yang blakangan saya tau ternyata nomornya sendiri. baru beberapa hari kemudian dia telpon saya dan sambil ngakak gila-gilaan ngaku bahwa itu cuma bo’ongan aja. Bahkan dengan sadisnya dia bilang kalau dia ngerjain saya itu bersama temen2 cowok SMA saya yang lain, yang kuliah satu kota sama dia. Yang berarti satu hal, masalah saya kena tipu habis-habisan dan bertingkah-happy-kelewatan itu sudah menyebar di kalangan temen2 cowok saya yang mulutnya kadang lebih ember ketimbang cewek. Sial sial. Saya sih waktu itu speechless dan ngamuk-ngamuk ga karuan karena memanfaatkan kepolosan saya. Dy sih bilang dy ngerasa ga enak juga karena ko saya percaya2 aja makanya dia mau minta maaf.. tapi dengan tidak berperasaan dia nambahin saya bukannya polos kali, tapi goblok.

See? Kurang ajar banget kan?

ya balik lagi ke masalah ceting. Temen saya ini umurnya lebi muda dari saya makanya lebih sering saya anggap seperti adik, rupanya komen soal status saya di fesbuk. Nggak tau gimana mulanya dia tau2 bilang saya ini jaim kalo lagi suka sama cowok. Terang saya kebakaran jenggot dan nanya balik emang saya jaim gitu? Jawabnya: kayaknya. Balas saya: sok tau lu

Eh trus pembicaraan malah jadi seperti dia memberi wejangan ke saya. Nggak tau knapa dia hari itu. Salah minum obat kali. Tumben2 bisa ceting dengan benar bukannya ngejek2 kaya biasa. Intinya dia bilang

jgn mlu2 dong
jgn juga malu2in
bkin km asik
d dpn dy
gitu
obrolannya hrus hidup
hrus nymbung mulu omongan


eh trus knapa juga saya jadi kepancing dan akhirnya tanya2. Saya malah jadi cerita kalau saya pernah dibilang tampang ga seneng masak. Temen saya itu nyuruh saya belajar masak, jangan cuma bisa masak mie sama air doang. Ya saya bilang, saya dibilang tampang ga seneng masak bukan tampang ga bisa masak. Kayak seolah-olah saya cuma senang hura-hura aja huhu.. jawabnya dia: km tuh bukan tampang g bs masak tp tampang ne2k

sialan.

Yah mulai dari situ obrolan berjalan ngaco kaya biasa lagi. pembicaraan agak serius kami rupanya cuma bisa bertahan sekian menit. Yeaa thank’s anyway bro :p


Mudah-mudahan di atas bisa jadi inspirasi masalah percintaan pembaca deh heheh..ingat, tak ada jaminan 100% dari penulis blog maupun narasumber :D

No comments: